Friday, March 18, 2011

Puteriku sayang...

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya... Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?


Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dari bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil. Ayah biasanya mengajari puteri kecilnya menunggang basikal. Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu. Kemudian Ibu berkata: "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....


Tapi sedarkah dikau? Bahawa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan prihatin kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.


Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba. Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas: "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.


Saat kamu ditimpa sakit, ayah lah yang terlalu khuatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!". Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatiri keadaan kamu..


Ketika kamu sudah beranjak muda remaja.. Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...


Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu, bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?


Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbual-bual berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih dipercayai, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatir dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarutan, ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu.. Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya".


Setelah lulus SPM, ayah akan sedikit memaksa kamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata-mata hanya kerana memikirkan masa depanmu nanti. Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.


Ketika kamu menjadi gadis dewasa, dan kamu harus pergi ke kuliah di negeri lain, ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini dan itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat. Yang ayah lakukan hanyalah menghapuskan sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk bahumu sambil berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...


Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu". Tahukah kamu bahawa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?


Saatnya kamu berjaya sebagai seorang Sarjana, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja meningkat dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan tanggungjawabnya nanti.


Dan akhirnya.... Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia.. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik.... Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik... Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"


Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya... Ayah telah menyelesaikan tugasnya... Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah lelaki yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang yang pertama yang selalu yakin bahawa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..


p/s; Shahida dapat notes ni dari seorang guru, dan mungkin ada baiknya jika dikongsi bersama-sama... Karangan ini dari Indonesia, walaupun diubah ayatnya masih ada puitis bahasa Indonesia.. Moga bermanfaat buat kita semua... wallahualam..


Bila baca tajuknya, teringat lagu Puteriku Sayang dendangan kumpulan Hijjaz...


Lembut mu tak bererti kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati

Disebalik bersih wajah mu disebalik tabir diri mu
Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri

Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgahsana
Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri

Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama
Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya
Wahai puteriku sayang kau bunga terpelihara
Mahligai syurga itulah tempatnya

Lagu ni best, banyak membawa message kepada kaum Hawa agar sentiasa menjaga maruah diri, agama dan negara... Dirinya tak akan musnah melainkan dia sendiri yang menyerah diri kepada lelaki.. Banyak sangat kes zaman sekarang, perempuan tak menjaga batas pergaulan bertepuk tampar tanpa segan silu dan tak mengira haram @ halal, lelaki pulak bagai "pucuk dicita, ulam mendatang", kalau perempuan dah memberi, kenapa dia nak menghalang. Dah lumrah lelaki ada 1 nafsu 9 akal tetapi pada hakikatnya amat sukar untuk menjaga 1 nafsu... Manakala wanita, walaupun dicanang mampu menjaga 9 nafsu menggunakan 1 akal, tetap terjebak dengan masalah sosial.

Amat menyedihkan melihat rakan-rakan yang masih belum terikat dengan ikatan akad nikah bertempuk-tampar tanpa segansilu. Memang anda boleh nyatakan si 'dia' itu bakal suami@isteri, tetapi adakah hukum menghalalkan dengan lesen berasaskan lidah semata-mata?? Wahai rakan-rakan, carilah suami; bapa untuk anak-anak kamu dan kepada lelaki, carilah isteri; ibu kepada anak-anak kamu kerana suatu hari nanti anak-anak kamu juga akan berkelakuan seperti kamu.. Memang, 'iman tak dapat dijual beli' tetapi bentuklah diri kamu untuk membentuk generasi islam yang cemerlang, maka anak-anak kamu akan menjadi seperti acuan yang kamu bentuk... wallahualam...

No comments:

Post a Comment